Komplotan pelaku tindak kejahatan terhadap nasabah bank yang dikenal sebagai komplotan "Si Pincang",karena salah satu anggotanya berkaki pincang, diketahui mulai bergentayangan di wilayah Jawa Barat. Komplotan tersebut bahkan sempat menguntit seorang nasabah yang baru mengambil uang dalam jumlah besar di Bank Jabar - Banten Cabang Indramayu namun tidak sempat
memperdaya korbannya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Indramayu, Ajun Komisaris Polisi Andry Kurniawan, S.IK, Rabu (9/9) menyebutkan, adanya pergerakan komplotan penjahat yang mengkhususkan pada sasaran nasabah yang baru mengambil uang dari bank termasuk komplotan "Si Pincang" diketahui berdasarkan laporan intelijen. "Mereka meningkatkan operasinya memanfaatkan situasi keramaian menjelang Lebaran," kata Andry Kurniawan.
Sedang insiden yang nyaris menimpa nasabah Bank Jabar - Banten Cabang Indramayu, kata dia, berdasarkan laporan yang diterimanya terjadi, Selasa (8/9). Saat itu seorang nasabah baru mengambil uang dalam jumlah besar di Bank Jabar - Banten Cabang Indramayu di Jl Jend Soedirman. Rupanya, komplotan tersebut telah menempatkan orang di lokasi bank sebagai pengintai hingga saat mengetahui adanya nasabah yang baru menarik uang dalam jumlah besar.
Setelah mengidentifikasi calon korbannya, sang pengintai langsung mengontak anggota komplotannya yang berada di luar. Maka ketika sang calon korban meninggalkan bank, dengan menggunakan mobil Toyota Avansa warna silver langsung membuntutinya.
Untungnya sang nasabah sadar adaanya kendaraan komplotan penjahat yang terus membuntuti. Hingga langsung mengantisipasi dengan menempuh rute yang jalan yang ramai dan akhirnya berhasil melepaskan diri. Peristiwa itu, menurut Andry Kurniawan, sempat dilaporkan ke aparat Polres Indramayu.
Dari keterangan nasabah yang sempat dikuntit komplotan pelaku kejahatan, kawanan perampok yang menguntitnya diantaranya ada yang berkaki pincang. Diduga komplotan tersebut adalah kelompok Palembang yang diketahui selalu mengincar nasabah bank sebagai korbannya. Salah satu anggota menjadi pincang karena pernah tertembus peluru polisi. Untuk mengantisipasi kemungkinan kembali beroperasinya komplotan tersebut di wilayah Kota Indramayu, sekitar 30 anggota Satreskrim Polres Indramayu langsung disebar untuk mengamankan berbagai obyek vital termasuk di kantor-kantor bank yang ada.
Bahkan sebelum diterjunkan, petugas yang sebagian besar berpakaian preman dan beberapa diantaranya dipersenjatai dengan senjata laras panjang, dilakukan apel siaga di halaman kantor bank yang menjadi target sasaran komplotan penjahat. "Apel siaga seperti ini merupakan show of force. Mengingatkan para penjahat untuk tidak coba-coba mengambil kesempatan,' ujar Andry Kurniawan menambahkan.
Dikatakan Andry Kurniawan, para petugas dari Unit Buru Sergap tersebut di samping ada yang ditempatkan secara terbuka di kantor-kantor bank dengan mengenakan seragam polisi juga ada yang ditempatkan secara tertutup mengenakan pakaian preman. Di luar itu ada petugas yang melakukan kegiatan pengamanan secara mobile (bergerak) dari satu titik ke titik rawan lainnya.
Kepada petugas yang hendak diterjunkan Kasat Reskrim AKP Andry Kurniawan meminta mereka bersikap siaga terhadap perkembangan tersebut. Dikatakannya, para penjahat telah berani bergerak di tempat keramaian di siang hari maka berarti mereka telah siap melakukan baku tembak. Karenanya petugas diminta untuk tidak terkecoh oleh penampilan sebab seseorang yang terlihat lemah bahkan termasuk wanita, bisa saja mereka merupakan anggota komplotan penjahat yang siap memperdaya calon korbannya.
Kepala Cabang Bank Jabar - Banten Indramayu, Dendi Nugraha yang dihubungi terpisah membenarkan adanya informasi tentang nasbahnya yang sempat dikuntit komplotan penjahat seusai mengambil uang. "Untuk mengantisipasi, saya telah memerintahkan petugas pengamanan internal untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya terhadap pengunjung bank yang terlihat mencurigakan," kata Dendi melalui telefon selulernya..****(C-26)